“Saya Gagal Menghancurkan Hayao Miyzaki”

Karir Yoshiyuki Tomino telah mencapai 56 tahun dan menghasilkan seri besar seperti Gundam, Ideon, Dunbine, dan Xabungle. Dirinya seharusnya sudah puas dengan karirnya. Pada 5 Mei dirinya mengajar di Departemen Media Tokyo Universitas Takara. Tentunya dirinyamberikan masukan untuk para pelajar yang ingin masuk ke industri anime.

Dia mengatakan “Produksi anime adalah industri di mana orang-orang dengan berbagai peran bekerja sama,” sutradara berusia 77 tahun itu menjelaskan. “Jadi kamu jangan sampai jadi orang yang kasar seperti aku. Menjadi tipe orang yang bisa menjadi bagian tim yang harmonis adalah apa yang akan menuntun kalian ke kebahagiaan. ”

Namun, Tomino tampaknya tidak dapat menerima sarannya sendiri. “Saya masih tidak senang,” katanya kepada para pelajar. “Bahkan ketika aku berpikir aku akan bisa menghancurkan Hayao Miyazaki, aku gagal. Ini adalah hal yang membuatku paling tidak bahagia. ”

Walaupun seperti yang dia katakan, dia itu bukan orang yang sopan; katanya itu nampaknya lebih merujuk Miyazaki sebagai rival kreatif secara profesional dibandingkan dendam pribadi sebagai manusia. “Begitu kamu bergabung dengan industri anime, kamu dikelilingi oleh orang-orang yang sangat berbakat … Jika ada seseorang yang ingin kamu hancurkan, itu mengilhami kamu untuk mengejar impianmu sampai batas yang konyol … Aku bisa membuat sesuatu seperti Gundam karena aku bertemu Miyazaki dan Takahata. ”

Tomino juga memiliki komentar positif untuk Hajime Isayama, mangaka Shingeki no Kyojin. “Tidak peduli seberapa keren tampilan visual anime, anime itu tidak akan sebagus anime dengan cerita yang bagus,” Tomino menegaskan, menambahkan bahwa banyak kisah sukses berasal dari pemikiran dan pengalaman kreatornya sejak masa remaja mereka. Dia secara khusus menyebutkan bagaimana Isayama mengambil inspirasi untuk Titan dari sebuah insiden selama pekerjaan paruh waktunya di sebuah kafe internet di mana dia benar-benar tidak dapat berkomunikasi dengan pelanggan yang urakan dan mabuk. “Membuat cerita dengan aspek-aspek yang melambangkan hal-hal nyata, seperti yang dimiliki Kyojin, adalah cara menceritakan kisah yang realistis, meskipun itu pada awalnya tidak tampak seperti kisah yang realistis.

“Ada ide dan penemuan baru yang bisa ditemukan di dunia sehari-hari. Kalian tidak bisa menjadi kreator hanya dengan mempelajari produksi anime, ” yang, ironisnya, sangat mirip dengan sentimen yang dipegang oleh Hayao Miyazaki yang dikutip tidak menyukai “orang yang tidak mampu melihat manusia lain” yang sekarang banyak bekerja di produksi anime.

Sumber: Soranews